Home > kajian sabi' > مناهج المحدّثين

مناهج المحدّثين

مناهج المحدّثين

oleh: ust. saparudin

1. Pendahuluan
Pada pembahasan dulu kita telah membahas tentanng ekspresi sahabat, ihtimam terhadap hadist dan pembukuan hadist pada zaman kenabiyan, dan pembahasan kali ini kami akan membahas mengenai kitab yang rosul tulis untuk amru bin hazem, sebab-sebab pembkuan hadist pada abad pertama dan ekspresi kehati-2an sahabat dalam menerima hadist
2. pembahasan

Pembahasan I
Kitab yang rosululloh tulis untuk amru bin hazem
روى الحاكم و اليعقى وغيرهما من طريق ابن اسحاق, وحبيب بن حبيب, عن عمرو بن هرم ان ابا الرجال محمد بن عبد الرحمان الانصارى حدثه ان عمر بن عبد العزيز حين اٌستخلف ارسل الى المدينة يلتمس عهد النبى وسره فى الصدقات بمثل كتاب النبي الى عمر بن حزم, فامر عمر بن عبد العزيز عماله على الصدقات ان ياخذوا بما فى ذينك الكتابين, فمان فيهما صدقة الابل ما زاديت على التسعين واحدة ففيها حقتان الى عشرين وماءة, فاذا كانت الابل اكثر من ذالك عليس فيها ما لا تبلغ العشرة منها شيء حتى تبلغ العشرة

Pembahasan II
Penopanng-2 (pendorong /sebab-sebab) penulisan hadist pada abad pertama hijriyah
Mungkin disitu terdapat pembahasan tentang beberapa sebab pengelasan pengumpulan hadist asyarip dan pembukuannya .
Diantaranya karena :
1. Sebab agama dan syariat
Sesungguhnya sunah itu mencakup pada hokum-hukum fiqih dan kaidah syari’ah, dan tentulah memerlukan untk di gabungkan dan pembukuan, untuk menjaga ketakutan, perobahan atau lupa, khususnya hadist2 yag panjang seperti hadist zakat, sodakoh dan hadis2 tentang humum diyat dsb.
2. semangat untuk membukuan perilaku kehidupan rosululloh
setiap apa yang terdapat dalam kehidupannya dari penjabaran amalan2 di dalam rumahnya, mesjid, pasar dan didalam peperangan. itu untuk mengikuti dalam perbuatannya, pekerjaannya dan sebagainya
3. Pembukuan (penggabungan ) sunnah dalam risalah-2
Di antaranya kepada raja2 dan pemerintah2 yang bukan muslim (non muslim) untuk mengajak kepada agama islam dan menerangkan pentingnya tanda2 islam
4. Pembukuan (penggabungan) sunnah pada korespondensi (surat menyurat)
Diantaranya kepada pemimpin tentara dan pemimpin sugur pekerja muslim yang beraneka warna atau ras dan selainnya.
diantara korespondensi2 yang mencakp kepada sebagian hadist baik antara sahabat atau tabi’in antaralain……………………….
كتب معاوية بن ابي سفيان للمغيرة بن شعبة يطلب منه بعض الاحاديث, واستجاب المغيرة لطلب معاوية وارسل له بعض الاحاديث بالبريد
وارسل ابو موسى الاشعرى الى عبد الله بن مسعود
و ارسل جرير بن عبد الله الى معاوية بن ابو سفيا
و ارسل سلمان الفارسى ال ابى درداء
و ارسل عمر بن الخطاب الى ابى عبيدة بن الجراح
و ارسل زيد بن ارقم الى انس بن مالك
5. Pembukuan untuk menjaga dari kemusnahan
menjaganya dari perobahan, dan itu kembali lagai pada sahabat yang sohih (tanzih) dari kesalahan dan perobahan, dan para tabiin dan yang mengikuti mereka. Dan dari para sahabat yag menjaga sunnah yang mempnyai mushaf dan kitab2 yang telah di di sebutkan dahulu
6. Pembkuan karena lemahnya hapalan (penjagaan)
Itu karna untk memungkinkan (mengahadirkan) dari penjagaan hadist rosul sebagaimana yang bersumber darinya dan agar menghadirkan dari rujukan kepadanya, setiap kali para sahabat menginginkan untk menetapan hapalan ( penjagaan) dan menjauhi kesalahan. Misalnya dalam penulisan”اكتبوا لابى شاة” dengan perintah dari nabi saw
7. Pembukuan bertujuan untuk pertolongan khusus
Sebagian para sahabat menyukai agar mereka menjadi bagian dari yang membukukan dalam pembukua hadist rosul saw
8. Korespondensi (surat menyurat) khusus bagi nabi saw
Telah di jaga sebagian sunnah2 melalui surat menyurat resmi bagi nabi, diantaranya hadish tentang kesepakatan, perjanjian dan ikatan2
9. Pembukuan pinggira/sanawi (kedua/tidak penting) dari sisi perminta’an haidist
Dan itu terdapat pada halaqoh2 ilmu yang diadakan oleh para sahabat khusus. Misalny:
ابي بن كعب (ت 22 ه) , عبد الله بن مسعود(ت 32 ه) وعيادة بن الصامت (ت 34ه) dan lain-lain.

Pembahasan III
Indikasi-indikasi (ekspresi) kehati-hatian para sahabat dalam menerima hadist as-syarip
Sebagaimana para sahabat mereka berhati2 di dalam berhadist, mereka juga berhati2 dan menetapkan di dalam penerimaan hadist dari rosululloh saw, takut terjadi kesalahan. adapun dari ekspresi-2, nya diantaranya,,,,,
menyaksikan kepada orang yang mendengar langsng
Azzahabi berkata: bahwasanya abu bakar adalah orang yang pertamakali yang berhati2 dalam menerima hadist
Tasaddud (keteguhan/kerja keras) dalam menjaga (menghapal) dan melaksanakan
Karena takut ada satu dari para sahabat mendengar hadist atau menghapalnya pada satu segi (sisi/kehidupan)dia tidak layak maka salah dalam mengerjakannya, atau berbohong terhadap rosululloh meskipun itu terbkti tidak disengaja (dimaksud), mereka menyedikitkan riwayat mereka dari rosululloh
Bertasaddud berserta yang lain yang menyampaikan dari mereka tentang hadist roslulloh
Seperti yang telah dijelaskan oleh baro bin a’ziib ra: “tdak setiap hadist kita mendengar dari rosullloh,akan tetapi para sahabat kami yang member kita hadist dan kita sibuk dalam memelihara onta, dan sahabat rosululloh mereka mencari(meminta) apa yang lewat kepada mereka pendengarannya dari rosululloh dan mereka mendengarkannya dari orang-orang yang melihatnya dan dari orang yang lebih hapal dari mereka, dan mereka berteguh kepada orang yang medengar langsung dari rosululloh”
Dan dari tanda tasaddud ini para sahabat meminta perjanjian (sumpah) kepada rowi
Para sahabat meminta sumpah kepada rowi dari roslllloh bagaimanapun itu adalah kedudukannya dari rosululloh dan di dalam islam
Dan begitu juga sebagian para sahabat bersemangat untuk tidak mengambil hadist yang munqoti (terputus) yang belum pernah di dengar nqilannya dari rosul kecuali apabila telah di terangkan isnadnya yang mausul (sampai) kepada rosululluh
Dan dari tanda-tandaya kehati-hatian “tawaqup” dalam menerima hadis dan menyodorkannya kepada al quran
Contohnya: inkarnya saidah aisyah terhadap hadist umar, “ان الميت يعذب ببكاء اهله عليه” umar berpaham terhadap hadist ini sesngghnya hadist ini umum dan ta’zib itu dengan sebab nangisnya keluarga terhadap mayit , maka sayidah aisah mengingkarinya, akan tetapi sabda nabi tersebt fii yahudi sesungguhnya mayit akan di siksa dan mereka menangisi terhadapnya,
Di antara madzohir (indikasi/ekspresi) kehati-2 diperlihatkannya sunnah kepada sunnah
Misalnya hadist dari aisah “”من حدثكم ان الرسول الله كان يبول قاءما فلا تصدقوه, ما كان يبول الا قاءما
Di antara madzohir (indikasi/ekspresi) kehati-2 diperlihatkannya hadist kepada qiyas
Msalnya: hadist dari abu hurairo“الوضوء مما مست النار ولو من ثور اقط”
Dan dari wasilah ini juga diperlihatkannya hadist kepada perkatan sohabah
Dan kapan bisa terbukti jika hadist itu mukholif bagi fatwa para sahabat itu mennjukan bahwasanya rosul belum/tidak mengatakannya atu itu di mansukh.
Dan dari tanda mazohir (indikasi/ekspresi) kehati -2an dalam menerima hadist
Jika para sahabat menemukan kitab dan mereka tidak berbincang di dalamnya kecuali jika mereka menguatkan dari pendengaran dan pembancaannya kepada sahabatnya, misalnya : sahabat umar membenci menyampaikan hadist dari kitab-2 dengan tida mendengar atau membaca, dia berkata “اذا وجدوا احدكم كنابا فيه علم لم يسمعه من عالم فليدع باناء وماء فلينقعه فيه حتى يختلط سواده مع بياضه”

wallahua’lam.

Categories: kajian sabi'
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment